Minggu, 05 Januari 2014

Bold Children Club Adventure #2

Sebenarnya, desa itu dulu hidup sekelompok orang yang tenteram di desa mereka. Namun, ketenteraman mereka terganggu dengan munculnya seekor serigala pertama yang garang di desa mereka. Ya, ada seorang penghuni baru dengan keluarganya yang memelihara dua ekor serigala. Salah satu dari serigala itu hamil dan akhirnya melahirkan. Tetapi, serigala ini mempunyai kelakuan yang aneh; garang, melompat hingga seratus kilometer kurang, dan... makan segalanya! Tapi yang paling disukai serigala ini adalah buah apel ranum.

Kebetulan, desa itu mempunyai pohon apel yang sangaaaaaat besar, tingginya mencapai lima puluh meter. Tapi dengan sigap, serigala itu melompat ke puncaknya dan menyantap habis apel-apel malang itu.

Setiap orang menjadi sebal terhadap serigala itu. Mereka menyalahkan sang penghuni baru yang bernama Godre dan istrinya, Nica. Anaknya masih bayi, bernama Wenny. Para tetua di desa itu memutuskan untuk mengusir Godre dan keluarganya dari desa itu. Serigala yang dinamakan Apple Eating Wolves itu dikejar, tetapi kabur ke hutan yang sekarang dinamakan Hutan Willawolf. Para tetua yakin, serigala itu akan beranak pinak dan mempunyai keturunan serigala pemakan apel yang garang dan ganas.

Sejarah saat itu menjadi omongan gosip yang pantas dibicarakan di berbagai acara. Wolves pernah nampak di salah satu rumah di desa itu. Seorang tetua yang biasa bangun malam hari melihatnya. Lantas tetua yang sudah rapuh tulangnya itu pingsan. Cucunya mencari Wolves kemana saja, tapi tetap tidak ada. Sekarang, semua orang tahu kalau kecepatan berlari Wolves mencapai tiga ratus meter/jam. Matanya merah, bulunya tebal dan berwarna cokelat, kakinya ramping dan telinganya panjang bagai telinga keledai. Para polisi, tentara dan ilmuwan menyelidiki dimana dan cara membunuh Wolves yang pernah memakan seratus buah apel di pohon apel di tengah desa.

Saat itu, semua orang tak jadi mendapat bagian apel yang baru saja panen. Karena tinggal seratus buah apel. Tetapi, berkat Ilmuwan Goath yang pintar, mereka mendapat petunjuk untuk mencari serigala pencuri apel yang ganas itu ke goa yang pernah diselidiki oleh Ilmuwan Goath menggunakan helikopter. Disana, dengan mata teliti Ilmuwan Goath, dia mendapati di goa itulah sarang Wolves, karena di sekitarnya banyak sekali jejak kaki serigala, tersembunyi di balik pasir yang kering.

Sampai saat ini, polisi terus menyelidiki hutan itu. Tetapi, goa yang ditemukan Ilmuwan Goath itu tak kunjung ketemu. Tak ada gunanya lagi menanyakannya lagi pada sang ilmuwan tua, karena ilmuwan yang cerdas itu sudah meninggal dunia. Apa gunanya kalau menanyakannya pada kuburannya? Tak ada gunanya, bukan?

~To Entry 3~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar